Wednesday, 20 March 2013

SPINER 15 L FOODCONINDO

SPINER 15 L FOODCONINDO
Hanya Rp 1,8 Juta

SPINNER (PENIRIS MINYAK)

Spesifikasi :
- Listrik 135 Watt
- Bahan Stainless Steel
- Dimensi d=28 cm, t=45 cm
- Vol wadah luar 18 liter
- Vol peniris 9 liter
- Lama penirisan 2 menit
- Diameter lubang peniris 4 mm
- Berat 6 kg
- Packing kardus


Fungsi :
Meniriskan minyak produk gorengan & produk berminyak lainnya (Abon, keripik, tempe/tahu goreng, ikan/daging/telur goreng, sambal goreng, tempe, bakwan dan makanan yang digoreng lainnya.

Manfaat:
1. Mengurangi kadar minyak pada gorengan
2. Mengurangi resiko ketengikan produk gorengan
3. Mengawetkan produk berminyak
4. Mengurangi kolesterol karena minyak berkurang
5. Mengurangi resiko penyakit jantung, stroke, dll

Pengguna :
1. Produsen abon/keripik/gorengan
2. Restoran dan warung makan
3. Rumah tangga yang peduli kesehatan

Pemesanan :
M. Ihsanur, STP : 081377108822
Workshop        : (021) 77823188

Monday, 11 March 2013

Budayakan Tiriskan minyak sebelum memakan produk gorengan


Agar dapat menghasilkan masakan bergizi dan sehat, faktor minyak goreng yang baik turut menentukan hasil. Jangan sembarangan membeli minyak goreng. Berikut adalah cara pas memilih minyak goreng:
* Biasakan membaca label dengan teliti! Hindari produk pangan yang mengadung lemak terlalu tinggi, dan terutama lemak atau minyak jenuh dan terhidrogenasi (hydrogenated oil). 
* Simpanlah minyak goreng atau lemak pada tempat yang sejuk dan gelap. Perlu diingat, panas dan cahaya mempercepat proses kerusakan minyak dan lemak. Untuk itu, Anda dapat menyimpan minyak atau lemak di lemari es, tetapi jangan kaget jika minyak atau lemak yang Anda simpan tersebut berubah menjadi berkabut dan akhirnya padat. Hal ini tidak apa-apa. Jika mau digunakan, biarkan beberapa saat di suhu kamar, maka minyak tersebut akan kembali mencair dan menjadi bening. 
* Jangan tambah lagi minyak dalam diet Anda. Kemungkinannya adalah bahwa Anda telah memperoleh cukup lemak dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Kalau memungkinkan, gunakan jenis-jenis minyak seperti minyak olive, minyak canola, minyak bunga matahari ditambahkan dengan asam cuka atau jus jeruk lemon. Tambahkan bawang putih segar dan rempah-rempah lain sesuai dengan selesar dan kesukaan Anda. 
* Jika Anda temukan resep yang menyatakan memerlukan mentega keras atau minyak sapi, maka usahakankan untuk menggantikannya dengan minyak olein sawit, atau bahkan minyak kanola, atau minyak biji bunga matahari. Selain berusaha menggantikan dengan jenis minyak/lemak yang lebih tidak jenuh, maka usahakan pula untuk mengurangi takarannya. 
* Pada saat menggoreng, cuci, bersihkan, dan keringkan wajan penggoreng dengan baik. Pastikan bahwa wajan tidak lagi mengandung sabun atau detergen yang, walaupun sedikit, akan menyebabkan terbentuknya busa dan gelembung udara selama proses penggorengan. Hal ini akan mempercepat proses kerusakan minyak.
* Keringkan atau tiriskan dengan baik produk pangan yang akan digoreng. Air yang berlebihan pada produk pangan yang digoreng mempercepat kerusakan dan ketengikan minyak goreng. Adanya air juga dapat membahayakan karena bisa menyebabkan percikan minyak panas dan menyebabkan kerusakan kulit atau bahkan kebakaran. Produk pangan beku, sebaiknya dilelehkan dan ditiriskan terlebih dulu sebelum digoreng (kecuai untuk produk yang tidak banyak mengandung air; misalnya kentang).
* Pada proses memasak, panaskan minyak terlebih dulu sebelum dimasukkan bahan pangan yang akan digoreng. Hal ini mempersingkat waktu dimana produk pangan tersebut tercelup dengan minyak, sehingga mengurangi jumlah minyak yang terserap pada bahan pangan tersebut. 
* Jika melakukan penggorengan dengan teknik "oseng-oseng" (stir-frying), gunakan penggoreng yang tidak lengket (non-stick pan) dan tambahkan hanya sedikit saja minyak (3 atau 4 sendok teh). Hindari menggunakan minyak yang telah digunakan secara berlebihan (suhu terlalu tinggi, waktu terlalu lama, atau pun penggunaan minyak jelantah) untuk menggoreng makanan. 
* Untuk minyak jelantah, setelah menggoreng hendaknya minyak didinginkan dan kemudian disaring dengan menggunakan kain saring (saringan tahu) atau penyaring halus lainnya. Penyaringan akan menghilangkan sisa-sisa produk pangan yang gosong, sehingga akan mempengaruhi perubahan warna dan citarasa. Simpan minyak goreng bekas pakai yang telah disaring pada tempat yang bersih dant di tempat yang gelap dan sejuk (refrigerator). 
Jika akan digunakan lagi, tambahkan sedikit minyak yang masih segar supaya jumlahnya tetap mencukupi. Dengan cara ini, minyak dapat digunakan untuk menggoreng sampai 4 atau 6 kali penggorengan. Jika penggunaan minyak jelantah menyebabkan terbentuknya busa yang terlalu banyak pada saat penggorengan, maka itu tandanya minyak telah rusak dan sebaiknya dibuang saja. 


Kini sudah ada peniris minyak yang lebih modern, yaitu mesin peniris minyak (spiner), diproduksi oleh Pt. Foodconindo. Alat ini bekerja menggunakan listrik, berfungsi meniriskan minyak di produk-produk makanan dalam sekejap!


http://food-spinner.blogspot.com/2013/03/spiner-5-l-foodconindo.html

Anda mempunyai Produk yang Digoreng? Anda Membutuhkan Spiner

Abon

Abon adalah makanan yang yang terbuat dari serat daging hewan. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitam-hitaman dikarenakan dibumbui kecap. Abon tampak seperti serat-serat kapas, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering yang disuwir-suwir. Karena kering dan nyaris tak memiliki sisa kadar air, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara. Selain tebruat dari bahan dasar daging (sapi, kambing, kuda, babi dan domba), ada beberapa abon yang pembuatannya memakai bahan dasar dari ikan, seperti ikan tuna, ikan lele, ikan tongkol dan belut.
Abon biasanya dimakan sebagai lauk taburan di atas nasi, Mie Pangsit atau bubur ayam, atau sebagai isi lemper dan biasa pula dimakan langsung seperti memakan atau mengkonsumsi camilan (cemilan). Di Indonesia, daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari daging sapi, sehingga orang mengenal 'abon sapi'. 


Keripik
Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asinpedasmanisasamgurih, atau paduan dari kesemuanya.


Tempe Goreng
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jeniskapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporusRh. oryzaeRh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangankalsiumvitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya diIndonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti JermanJepang, dan Amerika SerikatIndonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe.



Tahu Goreng
Tahu Goreng adalah masakan dari tahu yang digoreng yang banyak ditemukan IndonesiaMalaysia dan Singapura. Pengolahannya, pertama, tahu dipotong kotaksegitiga atau sesuai selera, kemudian tahu dicelupkan ke dalam larutan air garamyang ditambah bawang putih yang telah dihaluskan hingga meresap. Setelah itu, tahu digoreng di dalam minyak panas dengan api ukuran sedang, hingga tahu berubah warna menjadi kuning atau kecokelatan. Setelah itu tahu ditiriskan dan disajikan dalam keadaan masih panas. Tahu goreng sering disajikan dengan cabai rawit (biasanya berwarna hijau muda), petissambal dan kecap.


Sambal Goreng
Sambal goreng adalah makanan khas Indonesia yang dibuat dari bumbu-bumbu seperti sambal uleklengkuasdaun salamgulagaramkecap dan sebagainya. Sambal goreng lebih menuju kepada bumbu-bumbu ini yang digoreng bersama dengan bahan makanan lainnya (seperti: tempeikanudangbuncishatikentangkrecek dan lain-lain). Tergantung pada bahan yang digunakan, sambal goreng diberi nama bahan tersebut (sambal goreng hati, sambal goreng buncis, dan sebagainya). Sambal goreng sering dihidangkan sebagai lauk nasi putih atau hidangan nasi lainnya.


Aneka Gorengan
Di Indonesia gorengan adalah makanan ringan yang populer. Penjual gorengan dapat ditemukan di tepi jalan atau berkeliling dengan pikulan atau gerobak. Bahan-bahan yang dilapis adonan tepung dan digoreng antara lain; pisang gorengtempetahuoncomubisingkong, cireng (Bahasa SundaAci digoreng), yaitu tepung singkong digoreng, sukun, dan bakwan (di Jawa Barat disebut "bala-bala") yaitu adonan tepung yang dicampur cacahan kubis danwortel. Salah satu jenis gorengan yang populer adalah Tahu SumedangPerkedel jagung dan perkedel kentang juga masuk dalam kategori gorengan. Gorengan biasanya dimakan dengan cabe rawit. Di Malaysia dan Brunei gorengan juga lazim ditemui, antara lain pisang dan ubi goreng.



Nugget goreng
Nugget adalah salah satu pangan hasil pengolahan daging ayam yang memiliki cita rasa tertentu, biasanya berwarna kuning oranye. Biasanya daging-daging sisa ayam dan atau kulitnya diolah menjadi satu dan digoreng memakai tepung roti.Dalam penyimpanannya, makanan ini memerlukan perlakuan khusus, yaitu selalu di simpan dalam kondisi beku (frozen). Hal ini karena nugget  merupakan hasil produk olahan hewani yang masuk dalam kategori mudah rusak oleh mikro organisme.



Bakso goreng
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging babi giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halalseperti daging sapi, ikan, atau ayam. Seiring berkembangnya waktu, istilah bakso menjadi lebih dikenal dengan 'daging giling' saja. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang.


Sosis goreng
Sosis adalah suatu makanan yang terbuat dari daging cincang, lemak hewan, terna dan rempah, serta bahan-bahan lain. Sosis umumnya dibungkus dalam suatu pembungkus yang secara tradisional menggunakan usus hewan, tapi sekarang sering kali menggunakan bahansintetis, serta diawetkan dengan suatu cara, misalnya dengan pengasapan. Pembuatan sosis merupakan suatu teknik produksi dan pengawetan makanan yang telah dilakukan sejak sangat lama. Di banyak negara, sosis merupakan topping populer untuk pizza. Sosis terdiri dari bermacam-macam tipe, ada sosis mentah dan juga sosis matang. Di Indonesia terdapat berpuluh-puluh merek sosis, ada yang tipe premium dan ada tipe biasa, tergantung bahan sosisnya. Secara umum dapat dilihat dari harganya.


Kentang goreng
Kentang goreng adalah hidangan yang dibuat dari potongan-potongan kentang yang digoreng dalam minyak goreng panas. Di dalam menu rumah-rumah makan, kentang goreng yang dipotong panjang-panjang dan digoreng dalam keadaan terendam di dalam minyak goreng panas disebut French fries.



Kini sudah ada peniris minyak yang lebih modern, yaitu mesin peniris minyak (spiner), diproduksi oleh Pt. Foodconindo. Alat ini bekerja menggunakan listrik, berfungsi meniriskan minyak di produk-produk makanan dalam sekejap!


Sunday, 10 March 2013

Tips Trik Mengawetkan Produk Makanan



Pengawet pada  produk makanan atau minuman sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam industri makanan. Apalagi perkembangan zaman menuntut produk makanan dan minuman yang serba praktis, tahan lama dan memiliki tampilan menarik. Solusi yang dilakukan industri pangan adalah menambahkan bahan pengawet agar kualitas produk meningkat dan tahan lama. Sebenarnya ada cara aman dan sehat dalam mengawetkan makanan, yaitu  mengawetkan makanan secara alami. 
Mengenal Jenis Pengawet Makanan
Kualitas makanan ditentukan oleh cita rasa, tekstur, warna dan nilai gizi. Untuk meningkatkan kualitas mutu nilai pangan, pengawetan makanan bisa meningkatkan kualitas produk makanan. Seperti pada tujuan menambahkan pengawet makanan adalah memperpanjang daya simpan dengan cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.
Pengawet makanan digolongkan menjadi dua, pertama pengawet alami yang bisa diperoleh dari bahan makanan segar seperti bawang putih, gula,  garam dan asam. Golongan kedua adalah pengawet sintetis. Pengawet ini merupakan hasil sintesis secara kimia. Bahan pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, lebih pekat dan penggunaannya lebih sedikit. Kelemahan pengawet sitetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis dipercaya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Penambahan pengawet alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil.
Selain bahan pengawet di atas, masih ada jenis pengawet alternatif yang diperoleh dari bahan pangan segar seperti bawang putih, gula pasir, asam jawa dan kluwak. Bahan-bahan ini dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk. Mari kita kenali satu persatu masing-masing jenis pengawet alami:
  1. Garam Dapur 
    Garam dapur adalah senyawa kimia Natrium chlorida (NaCl). Garam dapur merupakan bumbu utama setiap masakan yang berfungsi memberikan rasa asin. Selain meningkatkan cita rasa garam juga berfungsi sebagai pengawet. Sifat garam dapur adalah higroskopis atau menyerap air, sehingga adanya garam akan menyebabkan sel-sel mikroorganisme mati karena dehidrasi.  Garam dapur juga dapat menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri yang ada di dalam bahan pangan. 
    Penggunaan garam sebagai pengawet biasanya dikenal dengan istilah penggaraman, seperti yang dilakukan pada proses pembuatan ikan asin, telur asin, atau asinan sayuran dan buah. Cara penggunaanya sangat sederhana, tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan pangan yang akan diawetkan.
  2. Gula Pasir
    Gula pasir adalah butiran menyerupai kristal yang merupakan hasil pemanasan dan pengeringan sari tebu atau bit. Anda tentu sudah tahu bentuk gula pasir, yaitu butiran berwarna putih yang tersusun atas 99.9% sakarosa murni. Selain dijual dalam bentuk butiran, gula pasir juga dijual dalam bentuk tepung, populer dengan sebutan gula halus.
    Fungsi gula pasir biasanya ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis. Namun selain memberikan rasa, gula pasir juga berfungsi sebagai pengawet. Sama halnya dengan garam, sifat gula pasir adalah higroskopis atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati.
    Penggunaan gula sebagai pengawet, lazim disebut dengan istilah penggulaan. Penggunaanya bisa ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dodol, permen, sirup dan jeli.
  3. Cuka
    Cuka adalah produk hasil fermentasi dari bakteri acetobacter. Banyak jenis cuka beredar di pasaran, seperti cuka apel, cuka hitam, cuka aren dan cuka limau. Masing-masing cuka ini diperoleh dari bahan dasar fermentasi yang berbeda. Adalagi satu jenis cuka yang sering digunakan untuk memasak yang disebut juga cuka masak. Cuka jenis ini adalah cuka sintetis/kimiawi dengan rasa asam yang sangat kuat. Biasanya cuka mengandung asam asetat 98%.
    Selain memberikan rasa asam pada masakan dan minuman, cuka juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet. Produk yang biasanya diawetkan dengan cuka adalah acar, kimchi,  jelly dan minuman. Penggunaanya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan. Selain meningkatkan daya simpan, cuka juga dapat mempertahankan warna atau mencegah reaksi browning/pencokelatan pada buah dan sayuran. Dengan penambahan cuka, sayuran dan buah akan lebih bertahan warnanya.
  4. Bawang Putih
    Bawang putih (Allium sativum) merupakan bumbu dapur yang sangat populer. Aroma dan rasanya yang khas, dapat memberikan citarasa lezat dan harum pada masakan. Selain sebagai bumbu dapur, bawang putih ternyata sangat efektif sebagai pengawet.  Hal ini desebabkan karena bawang putih dapat menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri. Kandungan allicin di dalam bawang putih sangat efektif mematikan bakteri gram positif dan gram negatif. Bawang putih juga bersifat antimikroba E.coli, Shigella sonnei, Staphylococcus sureus dan Aerobacter aerogenes. Manfaat lainya adalah dapat mengurangi jumlah bakteri aerob, kaliform dan mikroorganisme lainya sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan lebih awet. Penggunaannya mudah. Tambahkan bawang putih ke dalam potongan daging atau ikan dan simpan di dalam freezer. Dengan cara ini daging atau ikan bisa bertahan 20 hari.
  5. Kluwak 
    Selain sebagai bumbu dan pemberi warna, kluwak (Pangium edule Reinw) juga bisa digunakan sebagai pengawet. Kluwak biasanya digunakan sebagai pengawet ikan segar. Ikan segar yang diawetkan dengan kluwak bisa bertahan hingga enam hari. Cara penggunaanya, buah kluwak dicincang halus, dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam perut ikan yang telah dibersihkan isi perutnya. Biasanya pengawetan ikan segar dengan kluwak dilakukan oleh pada nelayan di daerah Banten. Nelayan biasanya mengawetkan ikan untuk pengiriman ikan jarak jauh. Pengawetan dengan kluwak seringkali dikombinasikan dengan penggaraman dan pendinginan. 
  6. Pengeringan 
    Selain menggunakan bahan pangan alami, pengawetan bahan pangan juga bisa dilakukan dengan metode pengeringan. Pengeringan adalah cara pengawetan bahan makanan paling praktis, aman, murah dan sehat. Hampir semua bahan pangan baik sayuran, buah, kacang-kacangan hingga daging dapat diawetkan dengan metode pengeringan. Tujuannya adalah mengurangi sebagian air dalam bahan pangan hingga 10-15 % sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat hidup.
    Metodenya bisa dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari maupun panas oven. Bahan pangan yang dikeringkan seperti ubi, sayuran dan buah diiris tipis-tipis kemudian dijemur atau dioven dalam suhu rendah (di bawah 40 derajat celcius)  hingga kering. Selanjutnya bahan pangan tinggal disimpan di tempat yang sejuk, kering dan tertutup rapat. Bahan pangan yang dikeringkan biasanya bertahan  hingga 1 bulan.
Metode pengawetan makanan baik yang alami atau yang buatan akan mempengaruhi kualitas gizi yang terkandung, terutama vitamin dan mineral - zat gizi yang mudah rusak jika diawetkan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, mengkonsumsi bahan pangan segar adalah cara terbaik untuk mendapatkan asupan nutrisi optimal. Kini sudah ada peniris minyak yang lebih modern, yaitu mesin peniris minyak (spiner), diproduksi oleh Pt. Foodconindo. Alat ini bekerja menggunakan listrik, berfungsi meniriskan minyak di produk-produk makanan dalam sekejap!


Sumber :https://www.sahabatnestle.co.id/Page/arsip/artikel/mengawetkan-makanan-secara-alami-dan-sehat
http://food-spinner.blogspot.com/2013/03/spiner-5-l-foodconindo.html

Statistik Meninggal Karena Penyakit Jantung


Seringkali kita mendengar kabar atau bahkan mungkin mengalami sendiri ada keluarga, teman atau tetangga yang tiba-tiba meninggal ”tanpa sebab”. Terlebih jika mereka masih tergolong muda dan sebelumnya kelihatan ”sehat-sehat” saja. Sebenarnya apa yang menyebabkan kematian mendadak ini?

Terus Meningkat
Jumlah penderita penyakit ini tiap tahun semakin meningkat bahkan data WHO tahun 2002 menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian di dunia. Tercatat 16,7 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau sama dengan 30% dari total kematian di seluruh dunia. Dari semua jenis penyakit kardiovaskuler yang ada, penyakit jantung koroner, sebagai salah satu after effect dari hipertensi, menyumbang angka yang paling besar. Ironisnya, penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh faktor-faktor yang seharusnya dapat kita hindari atau dicegah.


Jenis PenyakitJumlah
Penyakit Jantung Hipertensi0.9 juta
Penyakit Jantung Inflamasi0.4 juta
Penyakit Jantung Rematik0.3 juta
Penyakit Jantung Lainnya2.4 juta
Penyakit Jantung Koroner7.2 juta

Walau besarnya hanya sekepalan tangan Anda, jantung merupakan organ yang memegang fungsi yang sangat vital. Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Agar dapat mejalankan fungsinya dengan baik, asupan darah yang kaya oksigen harus terpenuhi. Darah yang mengandung oksigen biasanya mengalir melalui pembuluh darah arteri. 

Penyakit Jantung Koroner (PJK) berawal dari penimbunan lemak pada pembuluh darah arteri yang mensuplai darah ke jantung. Akibat dari proses ini pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras, sehingga jantung kekurangan pasokan darah yang kaya oksigen. Akibatnya fungsi jantung terganggu dan harus bekerja sangat keras. Penyakit ini sering juga disebut dengan istilah artherosklerosis.

Penyakit jantung koroner tak mengenal usia. Meski penyakit ini banyak menyerang yang berusia lanjut, namun tak sedikit juga yang mengalami gangguan jantung di usia muda. Di bawah ini ada beberapa faktor risiko cobalah cek, apakah Anda termasuk salah satu diantaranya :

Faktor yang Dapat Diubah


  • Hipertensi
  • Merokok
  • Obesitas
  • Stres
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Jarang berolahraga

  • Faktor yang tidak Dapat Diubah
  • Umur
  • Lebih dari 83% penderita penyakit ini dialami setelah berusia 65 tahun ke atas
  • Gender
  • Pria lebih berisiko dibandingkan wanita. Namun setelah wanita menopause tingkat 
  •     risikonya lebih tinggi dibandingkan pria
  • Genetik
  • Mereka yang memiliki orangtua yang pernah mengalami penyakit ini akan memiliki 
  •     tingkat risiko yang lebih tinggi
  • Ras :
  •    Pada ras-ras tertentu seperti Mexico Amerika, Amerika Indian, Hawai dan beberapa 
       Asia Amerika memilki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini


    Global Mortalitas Penyakit Kardiovaskuler
    Kenali Gejalanya! 
    Gejala awal dari adanya PJK ialah nyeri dada yang khas di dada sebelah kiri yang dapat menjalar ke lengan kiri atau ke leher atau ke punggung. Nyeri dada ini bersifat sangat subjektif, ada yang merasa seperti ditekan benda berat, panas seperti terbakar, sakit seperti tertusuk jarum, rasa tidak enak di dada dan ada yang mengatakan seperti masuk angin. Lokasinya bisa juga terjadi di pertengahan dada, di leher saja, punggung, dada kanan, dan bisa juga di ulu ati seperti sakit maag. Oleh karena itu, waspadalah jika Anda sering merasakan gejala tersebut.

    Bila penyempitan pada pembuluh arteri telah mencapai 80-90%, dapat menimbulkan masalah yang lebih parah lagi yaitu serangan jantung. Data statistik menyebutkan bahwa sepertiga orang yang mengalami serangan jantung dapat meninggal. Sebagian besar meninggal dalam dua jam pertama serangan jantung. Karena itu, penting sekali untuk mengetahui gejala serangan jantung dan mencari pertolongan segera.

    Siapa yang Berisiko
    Faktor yang Tidak Dapat Diubah
    Semakin banyak faktor risiko yang Anda miliki, berarti semakin besar pula kemungkinan Anda menderita penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, jika Anda mempunyai satu atau lebih dari faktor risiko di atas, segeralah lakukan tindakan berikut demi menyelamatkan jantung Anda :

    1. Stop Merokok
    2. Kontrol Tekanan Darah
    3. Kontrol Kadar Kolesterol Darah
    4. Aktifitas Fisik
    5. Kontrol Berat Badan
    6. Pola Makan yang baik
    7. Menjalani pola hidup sehat, salah satunya dengan aktif berolahraga

    Sumber : http://www.tropicanaslim.com/penyakit-jantung-koroner-mengapa-ditakuti-banyak-orang
    http://food-spinner.blogspot.com/2013/03/spiner-5-l-foodconindo.html

    Bahaya Minyak Goreng




    Pada tahun 2002,  Eden Tareke dkk dari Universitas Stockholm-Swedia, mengumumkan hasil penelitiannya mengenai akrilamida. Akrilamida adalah zat karsinogen yang terbentuk pada makanan yang dipanaskan.
    Menurut penelitian itu, makanan kaya karbohidrat seperti kentang, singkong, ubi, pisang, nasi, dll, jika digoreng akan terurai, kemudian bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa karsinogenik (pemicu kanker) yang bernama akrilamida.
    Demikian juga makanan yang dipanggang. Sedangkan makanan mentah, direbus, atau dikukus tidak mengalami reaksi semacam itu sehingga tidak menghasilkan akrilamida. Kalaupun ada, kadarnya sangat kecil.
    Penelitian terhadap tikus percobaan menunjukkan bahwa akrilamida menimbulkan tumor, merusak DNA, merusak saraf, mengganggu tingkat kesuburan, dan mengakibatkan keguguran.
    Seporsi kentang goreng yang dimasak pada suhu 220 oC mengandung akrilamida kurang-lebih 2.500 mikrogram. Pada tikus percobaan, jumlah ini sudah menimbulkan mutasi gen.
    Apa jadinya kalau tiap hari kita makan kentang goreng, kerupuk, pisang goreng, singkong goreng, tempe goreng, maupun gorengan-gorengan lain?
    Lantas, apa berarti kita sama sekali tidak boleh makan makanan yang digoreng? Boleh saja, asal tidak terlalu banyak dan tahu kiat sehatnya. Karena bagaimanapun minyak juga dibutuhkan dalam metabolisme tubuh kita, dalam jumlah tidak lebih dari 5-10 ml/hari (1-2 sendok makan). Lalu bagaimana kiat sehatnya?

    Gorenglah Sendiri

    Salah satu kiat sehat makan makanan goreng adalah dengan cara menggoreng sendiri makanan tersebut. Dengan menggoreng sendiri kita dapat selalu menggunakan minyak baru.
    Minyak yang belum pernah dipakai untuk menggoreng diharapkan masih terbebas dari akrilamida maupun zat-zat karsinogenik lainnya. Juga, kita dapat mengatur suhu minyak pada waktu menggoreng agar tidak terlalu panas dan mengangkat hasil gorengan saat matangnya sedang, sebelum terlalu coklat apalagi gosong.
    Suhu minyak pada saat menggoreng dengan api sedang, rata-rata 180-220 oC. Semakin rendah suhunya, semakin sedikit akrilamida yang terbentuk. Sebaliknya, semakin panas semakin banyak akrilamida-nya.
    Selain itu, minyak goreng yang dipanaskan terlalu tinggi akan teroksidasi dan terpolimerisasi menghasilkan zat-zat radikal bebas dan minyak trans (trans fatty acid) yang berbahaya bagi kesehatan dan memicu kanker. 
    Minyak goreng yang berubah menjadi minyak trans ditandai dengan keluarnya asap dari penggorengan, berubahnya warna menjadi lebih gelap, baunya tengik/menyengat, cairannya lebih kental, serta menyebabkan gatal/iritasi tenggorokan.
    Namun minyak trans juga ada yang alami tanpa melalui proses penggorengan, yakni pada lemak hewan memamah biak. Minyak goreng bekas pakai (jelantah), kalau dipakai ulang lebih cepat rusak dibanding minyak baru.
    Lebih mudah berasap dan lebih cepat menghitam walaupun suhunya belum terlalu panas. Kebiasaan penjual makanan goreng adalah menggunakan minyak yang sangat banyak, sangat panas (bisa sampai 300 0C), dengan api besar (berulang-ulang sampai hitam) sehingga didapatkan hasil gorengan yang renyah dan kering.
    Memang, yang renyah lebih nikmat, tapi lebih banyak juga senyawa karsinogenik yang menjadi "bonus"-nya. Makanan yang digoreng akan menyerap minyak di sekitarnya. Makanan tersebut menjadi berminyak, dan senyawa-senyawa karsinogenik di dalam minyak pun turut masuk ke dalam tubuh kita.
    Dengan menggoreng sendiri, kita dapat mengatur agar suhunya tidak terlalu panas, yakni menggunakan api kecil, serta menggunakan sedikit minyak agar tidak terlalu banyak akrilamida maupun senyawa karsinogenik lain yang terbentuk dan ikut terserap ke dalam makanan.
    Dan jangan lupa sebelum makan, sisa-sisa minyak yang menempel pada makanan kita serap dulu menggunakan kertas atau tisu. Tetapi kiat menggoreng sendiri dan membatasi jumlah makanan goreng yang dimakan sama sekali belum cukup untuk dapat mencegah kanker. Apalagi kalau sudah terkena kanker, mesti lebih hati-hati lagi. Minyak goreng yang digunakan pun harus aman.

    Minyak Goreng yang Aman

    Ada banyak jenis minyak goreng yang sering digembar-gemborkan aman bagi kesehatan, tapi ternyata justru memiliki potensi bahaya. Yang jelas-jelas tidak aman adalah minyak jelantah.
    Minyak yang sudah dipakai berulang kali sudah mengandung akrilamida, radikal bebas, dan asam lemak trans. Terlebih kalau warnanya sudah kecoklatan, dan teksturnya kental. Semakin dipanaskan, maka semakin tinggi kandungan senyawa karsinogenik di dalamnya.
    Struktur molekul minyak juga memiliki pengaruh penting. Menurut Iwan T. Budiarso, Berdasarkan ada atau tidaknya ikatan ganda dalam struktur molekulnya, minyak dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:  
    • Minyak dengan asam lemak jenuh (saturated fatty acids)Peranan asam lemak jenuh bagi kesehatan manusia tidak diragukan lagi. Asam lemak jenuh akan meningkatkan HDL (kolesterol baik) yang berperan menjaga kestabilan pembuluh darah, menurunkan LDL (kolesterol jahat), meningkatkan sekresi insulin dan pemakaian glukosa sehingga kadar gula dalam darah dapat distabilkan. Asam lemak jenuh antara lain terdapat pada air susu ibu (asam laurat) dan minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO). Sifatnya stabil dan tidak mudah teroksidasi. Karena itu, VCO tidak akan melepaskan radikal bebas yang dapat merusak tubuh.

    Minyak dengan asam lemak tak jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acids) maupun majemuk (poly-unsaturated fatty acids)
    • Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan atom karbon rangkap yang mudah terurai dan bereaksi dengan senyawa lain, sampai mendapatkan komposisi yang stabil berupa asam lemak jenuh. Semakin banyak jumlah ikatan rangkap itu (poly-unsaturated), semakin mudah bereaksi/berubah minyak tersebut. Asam lemak tak jenuh (omega 3, omega 6, omega 9) sering dipromosikan memiliki banyak manfaat, antara lain menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan mencegah serangan jantung. Banyak terdapat pada minyak sayur seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak canola, minyak bunga matahari, minyak kelapa sawit, dll. Minyak dengan asam lemak tak jenuh lebih baik langsung dikonsumsi tanpa diolah/dipanaskan dulu. Apabila digunakan untuk memasak, bisa digunakan untuk masakan tumis karena pemanasan tidak berlangsung lama. Jika dipakai untuk menggoreng, asam lemak tak jenuh justru lebih mudah membentuk akrilamida, radikal bebas, dan lemak trans yang berbahaya karena sifatnya yang mudah bereaksi. Selain itu, jumlahnya tak boleh lebih dari 4 gram sehari.

    Minyak dengan asam lemak trans (trans fatty acid)Asam lemak trans banyak terdapat pada lemak hewan, margarin, mentega, minyak terhidrogenasi, dan terbentuk dari proses penggorengan. Selain karsinogenik, lemak trans meningkatkan kadar kolesterol jahat, menurunkan kadar kolesterol baik, dan menyebabkan bayi-bayi lahir prematur.
    Selain dibedakan berdasarkan struktur molekulnya, minyak juga dapat dibedakan berdasarkan panjang-pendek rantai karbonnya. Antara lain:
    • Panjang rantai karbon sedang
      Minyak dengan rantai karbon pendek dan sedang dapat langsung diserap oleh tubuh tanpa melalui proses cerna yang berbelit-belit. Langsung dibawa ke hati untuk diubah menjadi energi untuk meningkatkan fungsi kelenjar endokrin, organ, serta jaringan-jaringan tubuh. Keistimewaan itu yang membuat minyak dengan rantai pendek dan sedang tidak menimbulkan masalah-masalah kesehatan. Pankreas, saluran pencernan, dan hati bekerja lebih ringan. Minyak kelapa murni (VCO) merupakan minyak yang 92%-nya mempunyai panjang rantai karbon sedang (Medium chain fatty acids=MCFA). Lima puluh persen di antaranya merupakan asam laurat seperti yang terdapat pada air susu ibu, yang dapat membunuh berbagai kuman, virus, dan parasit. Selain itu, asam laurat yang terkandung pada minyak kelapa murni juga dapat memperkuat sistem alami kekebalan tubuh. Molekulnya terdiri atas 12 atom karbon yang diikat jenuh (tidak ada ikatan ganda).

    • Panjang rantai karbon panjang 
      Minyak sayur pada umumnya tergolong asam lemak rantai panjang (Long Chain Fatty Acids = LCFA), yang terdiri atas 18 atom karbon atau lebih. Ukuran molekulnya besar-besar, sehingga perlu diproses dulu menjadi asam lemak berukuran kecil dan berbentuk asam lemak bebas agar dapat diserap melalui dinding usus. Setelah lolos dari dinding usus, asam lemak bebas ini disusun kembali menjadi lipoprotein kemudian dibawa ke hati. Di sana diubah menjadi energi, kolesterol, dan sisanya ditimbun menjadi jaringan lemak. Nah, kolesterol dan lemak inilah yang menjadi penyebab berbagai penyakit kronis, degeneratif, maupun kanker. Karena itulah, penggunaan minyak dengan asam lemak tak jenuh seperti pada minyak sayur, dianjurkan hanya 4 gram sehari.
    Menurut penelitian, yang paling banyak kandungan LCFA/asam lemak rantai panjangnya adalah minyak safflower (78%), disusul minyak bunga matahari (69%), dan minyak canola (31%). Kandungan  LCFA pada minyak zaitun berkisar 9%, dan yang paling rendah adalah minyak kelapa (2%).
    Dengan mempertimbangkan berbagai keterangan di atas dapat kita simpulkan, bahwa minyak goreng yang paling aman bagi tubuh kita, ternyata adalah minyak kelapa murni (VCO).  
    Sedangkan minyak sayur seperti minyak zaitun, minyak canola, minyak kelapa sawit, dan minyak sayur jenis lainnya, lebih baik dikonsumsi secara langsung atau hanya untuk menumis.